Jakarta - Gara-gara nasi, pendemo di Gedung DPR bentrok. Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Bangsa (FMPB) awalnya bersatu mengkritisi skandal Bank Century. Namun saat nasi dibagikan, mereka berubah jadi bermusuhan.
Pantauan detikcom di lokasi, saling lempar antar massa dengan kayu dan batu terlihat di arena demo di pintu gerbang depan DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2010).
"Mereka berebut makanan karena memang mereka lagi istirahat, tetapi tiba-tiba mereka bentrok. Saya tidak tahu awalnya bagaimana," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hamidin.
Akibat bentrok ini, massa FMPB yang berjumlah sekitar 300 orang menjadi terpecah dua. Satu kelompok yang terdiri dari 150 massa memilih lari ke arah jembatan Semanggi dan Restoran Pulau Dua. Sementara sisanya memilih bertahan di Gedung DPR.
Aksi saling lempar kayu dan batu tetap terjadi sekitar 5 menit dan langsung diamankan aparat keamanan yang berjaga. Bahkan, massa terlihat tidak peduli dengan tetap saling melempar meski dilarang oleh pihak kepolisian.
"Saya kurang tahu (awal terjadinya bentrok). Tugas kita mengamankan demo yang jadi hak demokrasi. Jika tetap ricuh akan kita bubarkan," pungkasnya.
Pantauan detikcom di lokasi, saling lempar antar massa dengan kayu dan batu terlihat di arena demo di pintu gerbang depan DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2010).
"Mereka berebut makanan karena memang mereka lagi istirahat, tetapi tiba-tiba mereka bentrok. Saya tidak tahu awalnya bagaimana," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hamidin.
Akibat bentrok ini, massa FMPB yang berjumlah sekitar 300 orang menjadi terpecah dua. Satu kelompok yang terdiri dari 150 massa memilih lari ke arah jembatan Semanggi dan Restoran Pulau Dua. Sementara sisanya memilih bertahan di Gedung DPR.
Aksi saling lempar kayu dan batu tetap terjadi sekitar 5 menit dan langsung diamankan aparat keamanan yang berjaga. Bahkan, massa terlihat tidak peduli dengan tetap saling melempar meski dilarang oleh pihak kepolisian.
"Saya kurang tahu (awal terjadinya bentrok). Tugas kita mengamankan demo yang jadi hak demokrasi. Jika tetap ricuh akan kita bubarkan," pungkasnya.
Sampai saat ini kedua massa masih terus bertahan di lokasinya masing-masing. Sementara, lalu lintas di depan pintu gerbang DPR Jl Gatot Subroto terlihat hanya menggunakan lajur yang awalnya dipersiapkan untuk busway. (detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar